Status Project

21 Mei 2016

Materi Manajemen (pertemuan -2)

PERTEMUAN 2
EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN

}  A.      ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
     1.  Aliran/Teori Manajemen Klasik
         Tokoh Pertama sebelum Manajemen Ilmiah :
   Robert Owen (1771-1858)Menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dan perbaikan kondisi kerja.
   Charles Babbage (1792-1871) : Penganjur prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.
   James Watt Jr., dan Mathew Robinson Boulton (1796): Mengembangkan berbagai teknik manajerial, antara lain ; penelitian dan peramalan pasar, skema mesin yang disesuaikan dengan tuntutan proses pekerjaan, perencanaan produksi. Di bidang personalia, mengengembangkan pelatihan, penelitian kerja, dsb.

1.1.  Aliran manajemen ilmiah/scientific management (1870-1930) :
}  Frederick W. Taylor (1856-1915) (Bapak Manajemen Ilmiah): Mengembangkan prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, meliputi: pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, Seleksi ilmiah untuk karyawan, pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
}  Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) dan Lillian Gilbreth (1878-1972):
      Frank merupakan pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, dan menciptakan beragai teknik manajemen dan sangat tertarik terhadap masalah efisiensi. Sedangkan istrinya Lillian, lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia.  
}  Henry L. Gantt (1861-1919) : Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, seleksi ilmiah tenaga kerja,  system insentif  (bonus) untuk merangsang produktivitas, dan  penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
}  Harrington Emerson (1853-1931) :  ada 12 prinsip-prinsip efisiensi, yaitu; tujuan dirumuskan dengan jelas, kegiatan yang dilakukan masuk akal, adanya staf yang cakap, displin, balas jasa yang adil, laporan-laporan terpecaya-segera- akurat, pemberian perintah, adanya standar-skedul-metode, kondisi yang distandardisasi, operasi yang distandardisasi, instruksi praktis, dan rencana insentif.
                         
1.2. Teori Organisasi Klasik/classical organization theory (1900-1940) :

       Henri Fayol (1841-1925) : Merinci manajemen menjadi 5 (lima) unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
       James D. Mooney : Merancang organisasi perlu diperhatikan 4 (emapt) kaidah dasar, yaitu; koordinasi,  prinsip scalar, prinsip fungsional, prinsip staf.
       Mary Parker Follett (1868-1933) : Bertindak sebagai jembatan antara teori klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik, tetapi memperkenalkan beberapa unsur-unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi.
       Chaster I. Barnard (1886-1961) : fungsi-fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Aliran Hubungan Manusiawi/aliran Neoklasik/ Aliran perilaku (behavioral) (1930-1940) :
       Hugo Munsterberg (1863-1916) (Bapak Psikologi Industri): Ada 3 (tiga) cara untuk mencapai peningkatan produktivitas yaitu; 1) penemuan best possible person, 2) penciptaan best possible work, dan 3) penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.
       Elton Mayo (1880-1949) : Mengembangkan studi tentang perilaku manusia dalam berbagai situasi kerja.
  1. Aliran Manajemen Modern (1940-Sekarang)
3.1. Perilaku Organisasi, tokoh-tokohnya :
       Abraham Maslow : Mengemukakan  adanya “hirarki kebutuhan” dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
       Douglas McGregor : Teori X dan Teori Y
       Frederick Herzberg : Teori Motivasi Higienis atau Teori Dua Faktor.
       Robert Blake dan Jane Mouton : Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
       Fred Fiedler : Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
       Chris Argyris : Memandang organisasi sebagai system social atau system antar hubungan budaya.
       Edgar Schein : Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.

3.2. Aliran Kuantitatif (operation research / management science)
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut :
       Perumusan masalah.
       Penyusunan suatu model matematis.
       Mendapatkan penyelesaian dari model.
       Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
       Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
       Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
B. PENDEKATAN SYSTEM DAN KONTINGENSI
       Pendekatan system  : Memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.
       Pendekatan kontingensi (Contingency Approach) atau Pendekatan situasional : Menurut pendekatan kontingensi, tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik, suasana dan waktu mana yang dalam situasi tertentu akan paling baik menyumbang pada pencapaian tujuan organisasi.

Dalam pendekatan kontingensi ada 3 (tiga) variabel utama, yaitu lingkungan (variabel bebas), konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen dan hubungan kontingensi antara keduanya (variabel terikat).

C.  PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DI MASA MENDATANG

Melihat kembangan teori manajemen, ada 5 (lima) kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang, yaitu;
       Domina: Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
       Divergence: Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
       Convergence: Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan di antara mereka cenderung   kabur.
       Sintesa: Masing-masing aliran berintegrasi.

       Proliferation: Kemungkinan bertambah aliran lagi (berkemang biak). 
Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk yang memberikan komentar dengan kata-kata yang sopan dengan sesuai dengan judul postingan !!!